HOME

Selasa, 13 Desember 2011

LIFE GOES ON

*kriiiiiiiiiiiing* suara alarm berbunyi.
“Liaaaaa bangun cepet! Nanti kamu kesiangan. Liat sekarang udah jam berapa” kata Mama dari luar kamar.
“emang jam berapa sekarang sih” kata Lia sambil berjalan gontai menuju meja alarm.
“OHMAYGAAAAD! JAM SETENGAH TUJUH?! MAMAAAA KOK MAMA NGGAK BANGUNIN AKU!!!!”
“udah daritadi kali, kamu aja nggak bangun-bangun” kata Mama santai.
**
“bapaaaak tunggu jangan ditutup dulu gerbangnya” kata Lia sambil berlari-lari.
“kamu lagi, kamu lagi. Bapak sudah bosan melihat kamu kesiangan seperti ini” kata satpam sekolah sambil geleng-geleng kepala.
“hehe pak, saya janji deh ini yang terakhir. I promise!” kata Lia.
**
“eh li, ke kantin yook” ajak Dicky.
“ayoo kita ke kantin li” tambah Rangga.
“males ah gue. Im not in the mood. Lo berdua aja”
“yaaah, gue maunya sama lo” kata Dicky.
“gue lagi males bener deh. Eh gue mau ke perpus dulu ya. Ada tugas biologi.”
*brukkk*
                Karena tergesa-gesa, Lia terjatuh karena menabrak seorang lelaki.
“eh sorry, sorry. Lo nggak apa-apa kan? Sini gue bantu berdiri”  kata Lelaki itu.
“nggak usah nggak usah! Lo jalan pake mata dong!” kata Lia sambil mencoba untuk berdiri.
“eh Lia ternyata lo, gue tadi mau ke kelas lo. lo mau kemana?”
“oh lo bisma. Gue mau ke perpus. Gue duluan” kata Lia.
“eh kenapa lo buru-buru? Kita udah lama nggak ngobrol. gue kangen sama lo. gue anter lo ke perpus ya”
“iya gue juga. Tapi gue lagi buru-buru. Nggak usah. Gue sendiri aja.” Kata Lia jutek.
“lo kenapa? lo marah gara-gara hal kemarin yang aku usul ke kamu? Itu kan buat kebaikan kamu. Aku sayang sama kamu” kata Bisma, pacar Lia. Sambil menarik tangan Lia.
“gini ya bisma, lo itu nggak perlu ngatur-ngatur hidup gue. You’re just my boyfriend. Nothing more”
“gue cuma mau lo itu sembuh Lia. Kalo lo nggak ngelakuin ini kesempatan lo sembuh cuma 20%. I just don’t want to lose you”
“iya, tapi kalo gue ngejalanin operasi itu, kesembuhan gue juga mungkin cuma 50%.  Gue takut bisma, gue cuma takut.” Kata Lia terisak. Tanpa sadar, air mata mengalir di pipinya.
“don’t worry girl. I’ll be there for you. Im always beside you” kata Bisma sambil merangkul Lia.
“jadi? Lo mau ngejalanin operasi itu? Lo nggak perlu takut. Gue tau perasaan lo, tapi gue yakin semuanya bakal berjalan dengan mulus”
“tapi gue takut. Gue takut” kata Lia kembali terisak.
“yaudah, sekarang lo istirahat aja dulu. Mau ke uks? Eh mau ke perpus kan lo? Gue anterin ya?” kata Bisma sambil menghapus air mata Lia.
“nggak usah. Gue boong mau ke perpus. Sekarang gue pengen sama lo dulu”
“be better?”
“sedikit”
**
                Lia terus memikirkan apakah dia harus menjalankan operasi karena penyakit kanker paru-paru yang menyerang tubuhnya, operasi itu hanya memungkinkan kesembuhan 50%. Dan jika tidak dioperasi Lia akan terus memakan obat yang diberi dokter. Lia merasa sudah muak dengan obat-obat itu. Tapi dia tetap ingin sembuh, karena di luar sana masih banyak orang yang dia sayangi dan menyayangi dia. Orang tua. Pacarnya, Bisma. Sahabatnya, Dicky, Rangga. Dan masih banyak lagi. Tapi kalau menjalankan operasi, kalau semuanya tidak berhasil, Lia akan pergi untuk selama-lamanya. Lia terus memikirkan, dan akhirnya dia setuju dengan yang diusulkan Bisma, sahabatnya dan orangtuanya yaitu, menjalankan operasi.
“ma, pa. aku mau dioperasi” ucap Lia.
“sayang, akhirnya kamu mau juga. Mama seneng dengernya. Kamu mau operasi kapan?”
“immediately” (secepatnya)
“yaudah, sekarang kan hari rabu, kamu operasi hari sabtu ya”
**
Dear diary,
Gue rasa ini emang kesempatan gue buat sembuh. Gue nggak mau ninggalin semua orang yang tulus sayang sama gue secepet ini. Gue sayang mereka semua. Gue sayang Bisma. Gue sayang Dicky, Rangga. Gue harap operasi ini sukses. Gue nggak mau terus-terusan mikir kebelakang, life goes on. Gue harus mikirin masa depan gue. Dan gue harap gue masih ada dan masih nulis diary suatu saat nanti. Karena hari sabtu gue operasi. See ya J
**
“dicky, rangga. Besok gue operasi. Doain gue yooooo”
“hah?” kata mereka berbarengan.
“ngape si lo berdua kayak gue ngaku gue teroris aja. Biasa aja kali haha” kata Lia sambil tersenyum kecil.
“lo beneran mau dioperasi?” kata Rangga.
“bukannya waktu itu lo ngotot banget nggakmau di operasi? Kenapa sekarang tiba-tiba lo mau?” tambah Dicky.
“if I didn’t, I guess I will miss my chance and regret”
“bukannya kesempatan buat sembuh itu Cuma 50%?” kata Dicky.
“who knows”
“oke, goodluck buat lo. Gue selalu mendoakan yang terbaik buat lo”
“oke thankyouuuu. Kalian emang sahabat gue paling baik”
“iyadong, kita kan emang baik hati, ganteng-ganteng lagi hahahaha yegak dick?”
“yeeeedong hahahaha”
“diem lo berdua. Jeleeeeeek woo” kata Lia sambil menjulurkan lidah.
“ada apanih?” kata Bisma yang tiba-tiba datang.
“eh ada Bisma, kita duluan deh ya haha” kata Dicky dan Rangga.
“bisma, besok gue mau operasi. Lo doain gue ya”
“hah serius lo? Beneran?” kata Bisma kaget.
“iya, ini gue mau juga berkat lo kok. Sorry ya gue udah pernah marah-marah sama lo. Gue sayaaaaaaaaaaang banget sama lo. I heart you.” kata Lia sambil memeluk Bisma.
“iya gue juga sayang sama lo. I heart you back” kata Bisma sambil membalas pelukan Lia.
“eh eh kayaknya udahan deh pelukannya. Kita diliatin orang-orang gini. Malu gue” kata Lia.
“biariiiin, biar semua orang tau kalo gue itu sayaaaang banget sama lo, gue mau terus ada disamping lo ”
**
                Hari ini adalah hari dioperasinya Lia. Semua orang telah berdatangan ingin menunggu Lia. Ada Orangtuanya, Bisma, Rangga, dan Dicky.
“gue yakin lo pasti kuat” bisik Bisma.
“GOODLUCK LIAAAAAA!” teriak Rangga dan Dicky berbarengan.
“thanks ya. Gue pasti kuat. Ini demi lo semua. Ma, pa tunggu aku ya” ucap Lia lemah.
“proses operasi akan memakan waktu selama 5 jam. Silahkan anda semua menunggu diluar” kata Suster yang masuk sambil memakai masker dan sarung tangan untuk operasi.
**
“eh dicky, rangga. Gue keluar dulu ya mau beli bunga buat Lia. Surprise buat dia selesai operasi nanti” kata Bisma.
“sip” kata mereka berbarengan.
**
                Bisma telah membeli bunga dengan tulisan “gue tau lo bisa ngejalanin operasi ini. Gue tau lo itu kuat. Gue bakal jagain lo selama gue mampu, kalaupun bisa gue bakal jaga lo selamanya. Satu kalimat yang selalu gue mau ucapin setiap saat ke lo. I LOVE YOU! “ dan ketika Bisma menyebrang untuk kembali ke rumah sakit……………..
*brukkkkkkkkkkkk*  terdengar suara terlemparnya Bisma karena tertabrak mobil.
                Dan bisma tergeletak tak berdaya, bercucuran darah banyak sekali. Bisma pingsan seketika. Dan orang-orang sekitar membantu Bisma menuju UGD.
“rangga, Bisma ketabrak! Sekarang dia ada di UGD” teriak Dicky panik.
“serius lo?! Lia lagi operasi dan Bisma kecelakaan? Keadaan dia gimana? Parah atau cuma luka kecil?” jawab Rangga.
“gue nggak tau, sekarang kita ke UGD. Lo ijin ke nyokap bokap nya Lia dulu aja”
“om, tante. Bisma kecelakaan dan dia ada di UGD. Sekarang kita mau kesana dulu” ucap Rangga panik.
“Astagfirullah. Iya, kalian sekarang kesana. Om sama tante yang tungguin Lia” kata Mamanya Lia.
“dokter, gimana keadaan Bisma?” kata Dicky.
“Bisma kehabisan darah sangat banyak dan pihak rumah sakit sangat minta maaf karena persediaan darah kami tidak cukup untuk Bisma” kata seorang Dokter.
“sus, sa..ya ingi..n berte..mu denga..n te..man sa..ya yang di..luar i..tu” kata Bisma yang sudah sadar dan terlihat sangat pucat.
“bisma, lo nggak kenapa-napa kan?” kata Rangga.
“lo baik-baik aja kan?” kata Dicky.
“i..ya gue ba…ik” kata Bisma sambil tersenyum lemah.
“gue m..au bi..lang ke lo ka..lo gue saya..ng lia sampai..kan ini pada lia…. Dan gue ha..rap lo jagain di..a………..” lanjut Bisma yang ucapannya tiba-tiba berhenti.
“dokter! Bantu Bisma sekarang juga!!” teriak Dicky.
Dokter sedang memeriksa Bisma.
“kami mohon maaf karena tidak bisa menyelamatkan nyawa Bisma. Kami mohon maaf sekali.”
“bis…ma” lirih Rangga.
“gue nggak nyangka orang sebaik lo pergi secepet ini” lirih Dicky.
“innalillahiwainailaihirojiun” ucap Rangga.
**
                Waktu operasi Lia telah habis dan operasinya berhasil. Dia masih sangat lemah tetapi dia sudah sembuh dari penyakitnya.
“lia, selamat ya. Gue tau lo bisa” ucap Rangga.
“gue juga yakin lo pati bisa” kata Dicky.
“iya, gue kan wonderwoman haha” kata Lia sambil tertawa kecil.
“eh bisma mana?” lanjut Lia.
“eh Li, liat ini hadiah dari gue karena lo udah kuat” kata Dicky sambil mengalihkan pembicaraan.
“iya ini juga dari gue” lanjut Rangga sambil memberikan sebuah kotak.
“thanks ya. Tapi Bisma dimana?”
“sayang, bisma udah tiada. Dia udah ninggalin dunia ini. Kita sekarang doain Bisma biar dia rela pergi ninggalin kita semua. Jangan buat beban ke Bisma. Mama yakin kamu bisa. Kamu itu kuat” kata Mamanya Lia.
“ma..maksudnya?” ucap Lia lemah.
“Bisma udah meninggal sekitar setengah jam yang lalu. Tadi dia niat buat ngasih bunga ini ke lo. Tapi dijalan dia tertabrak mobil. Dan kehabisan darah banyak banget. Lo jangan sedih lia, gue nggak bisa liat lo sedih gini” ucap Dicky lirih sambil memberikan bunga itu.
Lia perlahan membuka tulisan di bunga itu.
“gue tau lo bisa ngejalanin operasi ini.
Gue tau lo itu kuat.
Gue bakal jagain lo selama gue mampu, kalaupun bisa gue bakal jaga lo selamanya.
Satu kalimat yang selalu gue mau ucapin setiap saat ke lo.
I LOVE YOU!
Bisma."
                Lia masih belum percaya dengan semuanya. Pikirannya sudah kacau. Dan tiba-tiba dia memaksakan diri untuk berdiri walaupun badannya lemas menuju ruangan dimana Bisma dinyatakan meninggal sambil menangis. Dan Lia selalu mengingat perkataan Bisma.
“I just don’t want to lose you”
“don’t worry girl. I’ll be there for you. Im always beside you”
“biariiiin, biar semua orang tau kalo gue itu sayaaaang banget sama lo, gue mau terus ada disamping lo ”
“lo boong sama gue. LO BOONG! Lo bilang lo bakal jagain gue selamanya. Lo bilang lo nggak akan pernah ninggalin gue. LO BOONG!” teriak Lia sambil mencari ruangan dimana Bisma berada dan akhirnya dia menemukan Bisma di UGD.
“bisma, gue tau lo Cuma bercanda gue tau. Sekarang lo bangun. Gue udah buktiin kan kalo gue itu kuat? Gue udah berhasil di operasi ini. Gue tau lo Cuma bercanda. Sekarang lo bangun” ucap lia lirih sambil mengguncang-guncangkan badan Bisma.
“bisma, lo jangan bohong gini gue nggak suka. Sekarang lo bangun! BANGUN BISMA BANGUN!” teriak Lia sambil menangis.
“Lia udah, lo jangan kayak gini. Gue ngga bisa ngeliat lo terus-terusan kayak gini. Lo itu kuat kan? Gue yakin lo bisa lalui semuanya” kata Dicky.
“tapi gue tau dia bohong sama kita. Dia itu masih bisa bilang I love you sama gue. Iya kan sayang?” kata Lia sambil mencoba membangunkan Bisma.
“Lia.. lo harus bisa relain bisma. Dia udah pergi. Dia udah nggak ada. Ini Cuma badan dari Bisma.” Kata Dicky
“tapi dia janji sama gue bakal ada disisi gue, dia nggak pernah boong sama gue. Dan gue yakin sekarang dia Cuma bercanda. Bangun bisma bangun” Lia masih mengguncang-guncang badan Bisma.
“Lia, enough is enough! Bisma was gone. Dia pasti sedih liat lo kayak gini dan dia pasti nggak nyaman buat pergi” kata Dicky meyakinkan Lia.
“BISMA NGGAK BOLEH PERGI!” teriak lia sambil menangis.
**
                Satu bulan setelah pemakaman Bisma, Lia selalu menyendiri di kamar. Tidak pernah mau mendengarkan apa kata orang lain. Susah untuk mau makan dan minum.
*tok* *tok*
“Lia, ini gue sama rangga. Boleh kita masuk?” kata Dicky.
               
 Lia tidak menjawab. Dicky dan Rangga masuk kedalam kamar Lia.
“lia, lo kenapa?” ucap Rangga sedih melihat keadaan Lia.
“lia, lo nggak boleh kayak gini terus. Ini takdir. Nggak ada yang bisa lawan takdir.” Ucap Dicky.
“lo semua nggak tau rasanya jadi gue. Lo itu nggak ngerti!” teriak Lia.
“gue ngerti banget perasaan lo. Lo aja yang nutup mata lo. Lo ngira lo sendiri padahal masih ada gue sama Rangga. Kita itu care ama lo. Kita itu nggak mau liat lo sedih kayak gini.” Lanjut Dicky.
“iya lia, lo nggak seharusnya nutup diri lo kayak gini. Lo harus liat masa depan” lanjut Rangga.
“hahhh the future not ours to see” jawab Lia
“Lia, sebelum bisma pergi, dia nitip pesan sama gue buat jagain lo. Dan kalo boleh jujur, rasa care gue ke lo itu lama-lama jadi beda. Kadang kalo gue ngobrol sama lo, lo itu jadi berarti banget buat gue. Dan gue rasa……. Gue sayang sama lo” ucap Dicky tiba-tiba. Lia terbelalak melihat Dicky, dia kaget.
“lo sebenernya ngerti gue nggak sih? Gue itu masih masa-masa berkabung. Maksud lo ngomong gini apa?”
“ya karena gue sayang sama lo dan nggak mau terus-terusan liat lo sedih kayak gini berlanjut-lanjut. Lo sendiri yang pernah bilang ke gue. LIFE GOES ON. Hidup itu terus berjalan, percuma kita mikirin yang udah berlalu. Sekarang ini lo yang nentuin hidup lo selanjutnya. Kalo lo terus  mikir kebelakang, gimana lo mau maju? Keep moving forward” lanjut Dicky.
“dick…” lirih Lia.
“gue tau gue salah kayak gini. Tapi gue Cuma masih nggak rela kalo Bisma udah nggak ada” lanjut Lia.
“iya, gue ngerti. Terserah lo mau jawab apa pernyataan gue tadi. Gue ngerti kok” kata Dicky.
“thanks ya Dicky, Rangga.” Ucap Lia.
“YEAH LIFE GOES ON!!” lanjut lia.
“nah gitu dong. Itu baru Lia yang gue kenal” kata Rangga.
“hehe iya ranggaaaaaa. Buat lo dick, mungkin suatu saat nanti gue bakal jawab dari pernyataan lo tadi. Tapi bukan untuk sekarang. Mungkin nanti J “
“iya gue ngerti, gue bakal tunggu sampai lo bisa” kata Dicky.
“okedeh, gue mulai nggak ngerti omongan kalian berduaaaa” kata Rangga.
“hahaha lo sih kebanyakan bengong daritadi” kata Dicky.
“yee enak aja. Tapi kalo kalian pacaran gue gimana?”
“ya lo cari pacar jugadoong” kata Dicky.
“enggak deh, gue mau jadi selingkuhan Lia aja muahahahaha” kata Rangga.
“ehhhhh jangan sampe ya lo rebut dia dari gue. Awas aja lo ntar gue masukin ke got baru tau rasa haha” ucap Dicky
“kalian berdua geer gitusih. Siapa juga yang mau sama kalian hahahaha. Kalian kan masih pada bocah, masih pada ingusan sama ileran gitu buahahaha” kata Lia.
“LIAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” serempak Dicky dan Rangga.

Dear diary,
Gue akhirnya masih bisa nulis di diary ini. Operasi gue berhasil. Tapi gue harus kehilangan orang yang paling berarti di hidup gue, Bisma. Meskipun gitu, gue udah disadarin sama Dicky dan Rangga. Kalau gue nggak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Cause this is my destiny. LIFE GOES ON. Keep moving forward. Gue nggak akan bisa tegar tanpa sahabat-sahabat gue. Dan ups ternyata dicky sayang sama gue, what should I do? Mungkin suatu saat nanti gue bakal coba buat jawab semuanya, bukan sekarang.





                                KARYA : SMASHBLAST

Tidak ada komentar:

Posting Komentar